Tan Malaka : “Idealisme adalah kemewahan terakhir yang dimiliki para pemuda”
Oleh
: Ricki Maldini
Berbicara
tentang Founding Fathers yang satu
ini tidak akan pernah habis menariknya, karena bagimanapun dia adalah seorang
Bapak Bangsa yang pernah terlupakan semenjak rezim orde baru berkuasa, ide-ide
nya segar, relevan, dan kontekstual untuk dibaca dan dibahas oleh generasi muda
yang saat ini sedang bergelut dengan segala dinamika kehidupan bermasyarakat,
Bangsa, dan Negara.
Kita
mungkin tidak akan pernah bisa membayangkan bahwa pada masa hidupnya beliau
merupakan buronan, diburu, dicari jejaknya, diawasi gerak-geriknya, betapa
berbahaya nya Tan Malaka bagi pemerintah kolonial Belanda ketika itu. Bahayanya
itu adalah pancaran pikiran dan kenyataan tindakanya yang begitu patriotism,
impianya hanya satu yakni ingin Indonesia merdeka 100%.
Suatu
relfleksi rekam jejak historis untuk kita generasi muda yang hidup di alam
globalisasi, modernisasi, dan kecanggihan IPTEK. apakah kita ternyenyak
didalamnya ? ataukah kita berjuang untuk mengendalikanya ?
Bagaimanapun globalisasi, modernisasi, serta IPTEK secara realitas sosial telah menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang terlelap, bukan kita yang mengendalikan unsur tersebut, malah kita yang dikendalikan, suatu hal yang berbahaya bagi Indonesia yang saat ini menyandang sebagai Negara berkembang, bagaimana ingin maju jika para pemudanya di ninak bobokan oleh ketiganya ?
Ide-ide
Tan Malaka benar bersuara keras pada saat ini, walaupun raganya telah terkubur
bersama tanah. Pancaran pikiranya relavan untuk kita refleksikan bagi kita
generasi muda yang akan menggantikan generasi tua.
Tentang
sebuah idealism, atau dapat dikatakan sebagai nilai-nilai yang ideal harus
tetap dipegang teguh oleh para pemuda sebagai bekal hari depan, sebagai
pengikat jiwa tentang sisi-sisi kemanusiaan, sebagai penggerus penindasan
manusia atas manusia lainya, dan akhirnya untuk berkehidupan yang memegang
teguh nilai-nilai idealism dalam kaitanya dengan falsafah dasar Bangsa yakni
Pancasila agar pancasila juga tidak hanya menjadi bingkai foto yang terpampang
dalam dinding-dinding bangunan.
Komentar
Posting Komentar
Bagaimana menurut anda ?