Sebanyak Buah di Tanjung Harapan kita
Aku coba mulai berbicara tentang si lemah dan si kuat, katanya aku anarkis …
Aku coba untuk pahami duniaku, namun pemahamanku dikikis perangai media massa...
Mungkin pendidikan lebih baik...
ya.. jika tak baik apa bedanya dengan si ras kulit
putih yang mencekik ?
Dan aku coba untuk
berbicara tentang sebuah kebenaran, katamu itu salah…Pendidikan macam apa
ini ?
Untuk apa ada pendidikan
jika pertanyaan ku terbentur meja kekuasaan ?
Untuk apa ada
pendidikan jika peryantaan ku keluar dari relnya jalan kebenaran ?
Apakah hanya kau yang
layak menafsirkan kebenaran ?Akh..kau hanya manusia
seperti layaknya diriku dan lagi-lagi kau ikuti pola si kulit putih untuk
pertahankan tahta, harta, dan sebuah kejayaan..
Takutkah kau tersingkir
ke pinggir persimpangan jalan ?
Kita ini adalah satu
tujuan yang sama bung, lihat… kami rakyat dan kami mempunyai kedaulatan
tertinggi dalam sistem demokrasi kita…
kau bukan seorang
rajakah ? dengan bangsawan dan pemuka agama dilingkaranmu
Kau lihat kawan ? ini
adalah kebudayaan kita yang sakit, sakit, bahkan akut …
yang menyakiti aku,
kau, dan mereka …
apakah kita mau ikut
sakit ?
dan dimanakah kebenaran itu sekarang ?
ya kebenaran hanyalah sebuah nilai guna, dia bukanlah lagi yang diajarkan Muhammad, Isa, Siddharta, dan Gandhi lalu … kita generasi penerus apakah akan menjadi angin, api, atau aliran air sungai ?
Komentar
Posting Komentar
Bagaimana menurut anda ?