Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2017

Logika copypaste

Ketika aku melihat karena aku punya mata Disaat aku mendengar karena ketidaksengajaan fungsional Dan disaat aku merasa karena hakikat manusia Dunia ketiga ? Pernah kau mendengarnya ? Suatu dunia dimana lembaran teks sejarah mengatakanya dunia 'netral' yang mempunyai jargon berdikari pemberian Bapak Bangsa... Bangsa, yang apabila dikatakan dunia sadiwara akan marah Dituduh subversif dan anti pancasila Jajaran birokrasi itu telah mati dari bumi kita... Munculah demokrasi sebebas-bebanya Dimana tiap orang bebas untuk menafsir perkara Manusia di Bangsa dunia ketiga ini, sekarang bebas dan bertanggungjawab Katanya hak konstitusi kita Dan memang iya Perkara yang dibahas adalah masalah korupsi, kebebasan, kesejateraan, dan keadilan 'Kita harus jalankan amanat pancasila 45" Dan kita berteriak di depan muka, agar publik membuka mata dan telinga tentang sebuah derita yang dialami umat manusia dunia ketiga Tapi bagimana ? Agar kata tak lagi sebuah retorika, ketik

Malam dipinggirnya Jakarta

Ku lihat pemancar menjulang tinggi dengan cakar ayam yang kuat, mungkin... Diantara dahan daun lebar yang sayup dan gulitanya malam, serangga kecil mencoba memasuki hidupnya menari-nari dalam belukar tetumbuhan , entahh bagaimana perasaanya... Yang pasti ini hanya deskripsi saat ini, dimana aku tak tahu siapa aku dan aku tak tahu kenapa harus menuliskanya... Dahulu bangku sekolah mengajarkan ku tentang perasaan, harus begitu halus sehingga tak ada luka yang digoreskanya, dia nak... antitesanya amarah Seiring waktu berjalan ; Detik Jam Hari Minggu bulan Dan tahun Perasaan itu semakin menjangkau dimensi yang lebih luas, menjangkau sesuatu yang tidak diajarkan oleh guru-guruku dahulu, aku tak tau apakah aku sadar atau tidak, yang pasti aku yakin aku berada dalam getaran semesta dan fikiranku melayang-layang dalam alunan udara mungkin menembus wilayah metafisika... Perasaan itu banyak dibahas dalam pergaulan hidupku, entah kawan, orang tua, atau siapapun yang mau mengatakanya
http://bem.uhamka.ac.id/2017/03/29/uhamka-menyala-um-oleh-bem-uhamka/

SISTEM PEMERINTAHAN BODY CHANIAGO DAN KAITANYA DENGAN DEMOKRASI INDONESIA

Gambar
Oleh : Ricki Maldini [1]             Berangkat dari suatu pengalaman mengikuti studi objek historis yang diadakan oleh program studi pendidikan sejarah dimana saya kuliah yakni universitas muhammadiyah prof. Dr. Hamka (UHAMKA) dimana program tersebut dilaksanakan pada masa perkuliahan di semester 7. Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 13-19 maret tersebut telah memberikan suatu pengalaman lapangan yang sangat berharga untuk masa depan dan juga untuk merubah cara berfikir serta bertindak. Namun dalam artikel kali ini saya akan membahas tentang bagaimana sistem pemerintahan yang terdapat di ranah Minang tersebut, keunikanya terletak pada bahwa banyak pendiri Bangsa Indonesia yang mengatakan bahwa sebenarnya sistem demokrasi di Indonesia tersebut adalah mengambil dari tradisi asli yang berlaku pada masyarakatnya terutama di ranah minangkabau jika yang saya ketahui, banyak contoh kutipan-kutipan dari para Founding Fathers kita seperti yang saya pernah membacanya Tan Malaka, S

Konsep silabus Gerakan Uhamka Menyala

Gambar
SILABUS PENGAJARAN UHAMKA MENYALA PERIODE 2016-2017 KEMENTRIAN SOSIAL DAN PENDIDIKAN BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA PERIODE 2016-2017 1. Deskripsi Kegiatan Uhamka Menyala Assalamuallaikum. Wr. Wb             Pertama marilah kita panjatkan puji dan syukur terhadap Dzat yang satu tiada banding yakni Tuhan Allah SWT, yang Alhamdulillah masih memberikan kenikmatan untuk kita semua termasuk didalamnya nikmat sehat, iman, dan islam. Tidak lupa kita hanturkan shalawat serta salam kepada junjungan besar kita sang revolusioner umat manusia yakni Baginda Nabi Muhammad SAW beserta para keluarga dan sahabatnya yang telah membawa kita dari zaman kegelapan ke zaman yang penuh pencahayaan ini dalam artian yang filosofis.             Di dalam zaman yang penuh pencahayaan ini sudah sepatutnya kita sebagai umat dari Nabi Muhammad SAW yang berketuhanan Allah SWT menjaga senantiasa agar pencahayaan tersebut tidak redup kembali