Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2020

Intuision

Ada yang sering ambil tindakan pake intuisi ? Yuk, cek gimana sih intuisi menurut henry bregson itu, #Filsafattime Kalo lo, katakan sering ambil suatu tindakan entah urgen ataupun enggak pake intuisi jangan khawatir, itu ga salah juga ko, meskipun kebanyakan orang juga ngedjust lo salah karena ambil tindakan harus selalu pake logika yang terukur lo ga musti resah kerena menurut bapak filsafat intusionisme atau intuisi, ketika lu mikir terus lo ambil tindakan pake intusi lo, artinya itu lo udah ngelakuin sesuatu diatas tingkatan logika yang orang sehari-hari pake. Gini penjelasan nya menurut bung san yang seorang penganut bregson itu, Untungnya, beberapa orang terlahir dengan sistem kekebalan spiritual yang cepat atau lambat akan menolak pandangan dunia ilusif yang dijejalkan sejak lahir melalui pengkondisian sosial. Mereka mulai merasa ada yang salah dan mulai mencari jawaban. Pengetahuan internal dan pengalaman eksternal menunjukan kepada mereka sisi lain realitas yang tidak terl

Pemikiran Gusdur

Kiprah pemikiran Gusdur, ada yang tau pluralisme ? #Filsafattime Abdurrahman Wahid atau yang lebih di kenal dengan sapaan Gus Dur lahir di Denanyar Jombang, Jawa Timur pada 7 sepetember 1940. Anak dari pasangan KH. Wahid Hasyim dan Nyai Hj. Solichah, Gus Dur adalah putra pertama dari enam bersaudara. Gus Dur merupakan keturunan para kiai-kiai besar. Ayahnya seorang tokoh dan ulama besar putra dari KH. Hasyim Asy'ari, seorang ulama pendiri NU, organisasi islam terbesar yang ada di Indonesia. Gus Dur pernah mengenyam pendidikan di pesantren Krapyak, pesantren Tegalrejo Magelang, dan pesantren Tambakberas di Jombang Jawa Timur. Pendidikan di luar negeri pernah ia tempuh di Al-Azhar, Kairo Mesir, Universitas Baghdad di Irak, kemudian sempat melanjutkan studi di Universitas Leiden, Belanda namun kembali kecewa karena universitas sebelumnya di Irak tidak diakui oleh Belanda. Kemudian, ia memutuskan untuk pergi ke Jerman dan Perancis sebelum akhirnya kembali lagi ke Indonesia pada tah

Aku dan Kau Pemenang

Waktu, Dikala zaman terbentang Kepahitan demi kepahitan, datang Menghujam setiap insan Tak jemu-jemu tak mau lekas pulang Ruang, Alam yang murka Pada setiap tabiat manusia Serakah tak mau berbagi sesama Digiringnya kita ke pinggir peradaban Waktu, Yang ditunggu tiba Tetapi hari ini berbeda Ramadhan tak lagi ceria, entah siapa yang berkata ? Ruang, Tenggelam dalam sudut-sudut persemayaman Aku dan kau punya derita yang sama Namun hari ini jangan lagi ditanya apa itu makna puasa ? Kedepan, Banyak waktu yang dipeluk jangan sampai tak berarti apa-apa Aku dan kau punya waktu yang panjang tentang memaknai apa itu ramdhan sekarang Lakukan, Jangan hanya diam termenung pada derita yang belum lekas terang Dunia tak panjang, akhirat yang akhirnya adalah tempat bermuara selama nya Tuhan, Kau dan aku pasti menang Untuk menaklukan musuh dalam diri Meski belum menang menaklukan musuh diluar diri, percayalah kemenangan bersama kita yang percaya kekuatan Tuhan..