" Dipersimpangan Jalan Simbol Budaya "
Analogi anak tiri dalam film Cinderella mungkin cocok untuk menggambarkan ini. Ibukota ? Arena dimana antar budaya saling berakulturasi dan berasimilasi Tempat dimana sebuah dinamika spirit hidup terjadi Ruang dimana sandiwara kehidupan digulirkan... Potret kehidupan Ibukota yang materialistik... Yang antara satu dengan lainya berkata : peringatan untuk hidup di Ibukota "bertahan atau kita yang tertahan ?" Yang lainya mengatakan : "Ibukota itu kejam" lalu ada lulucon " ata apakah kita yang lemah ?". Dengan mata aku melihat... Dengan hati aku rasakan... Dengan akal aku merenungkanya... Materialistik telah menggerus sendi-sendi kebudayaanku ! Hingga teriris Hingga tipis Dan sehingga aku tidak ingin dia menghilang ! Bagaimanapun budaya adalah nilai-nilai luhur yang harus dijaga, diamong, serta dimanifestasikan dalam hidup bermasyarakat. Apalagi ditengah gempuran hebat globalisasi, modernisasi, dan IPTEK yang lajunya bagaikan sebuah tank yang ta