Sendiri, menyendiri

Semakin terpinggir aku dalam percikan perjuangan suci dan keganasan hidup yang gila, kesakitan membuat aku meredup bak hilang dalam lumpur-lumpur menjijikan itu

Beberapa hari aku dirumah merasakan sepi damai dan statis, seperti tak ada apa-apa disini
Aku nyaman, namun aku resah
Diluar kawan mungkin sedang berjuang tentang perjuangan kebenaran, kebaikan, dan keindahan yang diajarkan lewat pengetahuan universal atau kawan ku sedang bersandiwara tentang nilai esensial sang bajingan pencari eksistensi

Aku curiga
Ya aku ragu
Aku juga delima
dan aku ingin bertanya

Apakah ruangku adalah ruang yang sama dengan kawanku misalnya ?
Tapi dia kawan ku, dan aku tidak bisa menolaknya karena kami sama manusia.

Suatu keyakinan ku, kawanku juga manusia dan kau tau bagaimana manusia tak perlu kugambarkan itu

Ah kawan perjuangan bukan nilai diantara oposisi biner yang kaku
1 + 1 = 2
Salah dan benar
Baik dan buruk
Indah dan tidak indah

Karena semua itu konsep dan kata buatan manusia
Biarlah aku berjalan dalam kegilaan yang dianggap orang kedegilan
Toh hidup bukan tentang nilai hitam dan putih
Tapi perpaduan dari keduanya
Dan untuk kau jangan tertipu oleh kulit barangkali ia seperti bunglon

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gedung Bappenas Pernah Jadi Monumen Yahudi ?

sang revolusioner jalan pembebasan atau jalan munuju tangga kekuasaan ?