Apa sih dampak politik etis bagi kolonial Belanda ?
Dictio Community |
Bagaimana ceritanya ? kita akan masuk ke era awal abad ke 20, sekitar tahun 1900.
ZAMAN PENJAJAHAN BARU
Pada permulaan abad XX, kebijakan penjajahan Belanda
mengalami perubahan arah yang paling mendasar dalam sejarahnya. Kekuasaanya
memperoleh definisi kewilayahan baru dengan selesainya upaya-upaya penaklukan.
Kebijakan kolonial Belanda tersebut kini juga mengambil tujuan baru.
Eksploitasi terhadap Indonesia mulai berkurang sebagai pembenaran utama bagi
kekuasaan Belanda, dan digantikan dengan peryantaan-pernyataan keprihatinan
atas kesejahteraan bangsa Indonesia. Kebijakan ini dinamakan ‘poitik etis’ , Masa munculnya kebijakan
ini mengakibatkan perubahan-perubahan yang mendasar sedemikian rupa di
lingkungan penjajah, sehingga orang tidak
akan dapat memahami sejarah Indonesia pada awal abad XX apabila tidak mengacu
pada kebijakan tersebut (politik etis )[1].
Nah, politik etis ini berakar pada masalah kemanusiaan
maupun pada keuntungan ekonomi, seperti yang udah ditegesin diatas kemanusiaan
dan keuntungan ekonomi, loh kok bisa ? bukan nya murni karena kemanusiaan ?
Eiittss, tunggu dulu…Ga ada yang gratis broo di dunia ini. dan well, begitulah
watak kolonial/penjajah, cara yang lama udah ga efekti efisien digantilah
dengan cara baru yang diharapkan efektif dan efisien. Jadi gini ceritanya bro…
Kecaman-kecaman terhadap pemerintahan bangsa Belanda yang di
lontarkan dalam novel Max Havelaar (1860) dan berbagai pengungkapan lain nya
mulai membuahkan hasil. Semakin banyak suara Belanda yang mendukung pemikiran
untuk mengurangi penderitaan rakyat jawa yang tertindas, dan akhir abad XIX
para pegawai kolonial baru berangkat menuju Indonesia dengan membawa Max Havelaar di dalam kopor mereka dan
amanatnya di kepala mereka.
Selama zaman ‘liberal’ kurang lebih (1870-1900) kapitalisme
swasta memainkan pengaruh yang sangat menentukan terhadap kebijakan penjajahan.
Industri Belanda mulai melihat Indonesia sebagai pasar yang potensial yang
standar hidupnya perlu ditingkatkan. Modal Belanda maupun Internasional mencari
peluang-peluang baru bagi investasi dan eksploitasi bahan-bahan mentah,
khususnya daerah-daerah di luar jawa, terasa adanya kebutuhan akan tenaga kerja
Indonesia dalam perusahaan-perusahaan modern. Oleh karena itulah, maka
kepentingan-kepentingan perusahaan-perusahaan mendukung keterlibatan penjajah
yang semakin intensif untuk mencapai ketentraman, keadilan, modernitas dan kesejahteraan.
Pihak yang beraliran kemanusiaan membenarkan apa yang dipikirkan kalangan
pengusaha itu akan menguntungkan, dan lahirlah ppolitik etis tersebut.[2]
Politik etis disahkan pada tahun 1902 dengan tiga prinsip
kebijakan yaitu : pendidikan, perpindahan penduduk, pengairan.
Nah, setelah udah dibahas bagaimana akhirnya kebijakan politik
etis itu muncul, kemudian kita lanjut ke dampak bagi Negara kolonial Belanda karena
telah menerapkan kebijakan tersebut.
LAHIRNYA KAUM INTELEKTUAL KRITIS
Hakikat dari kaum intelektual kritis adalah melawan yang
salah, jadi setelah dididik oleh sekolah bergaya Eropa dan berbahasa Belanda,
banyak dari pemuda-pemuda Indonesia yang Belajar di negeri Belanda akhirnya
membaca buku-buku tentang pergerakan, kebebasan, keadilan, eksploitasi, intinya
yang menyangkut kebobrokan kemanusiaan di abad-abad sebelumnya deh lewat
karangan-karangan tokoh-tokoh di Eropa sana.
Kemudian timbul sebuah refleksi bacaan yang dibaca dengan
kondisi sosial-politik-ekonomi di negerinya sendiri, nah hal inilah yang
nantinya akan menjadi api penyulut perlawanan pada kolonial Belanda. Juga
kontak pengetahuan dengan pemuda-pemuda yang sekolah di dalam negeri
hindia-belanda ( sebutan Indonesia pada waktu itu ), karena pada hakikatnya ide
itu tidak terbatas, ide tidak bisa dihentikan.
Ciri khas pergerakan modern yang membedakan nya dengan pergerakan
tradisional dalam menghadapi penjajah adalah visi ( ide ) dan misi ( alat ).
Perjuangan tradisional : masih bersifat kedaerahan,
mempertahankan wilayah nya untuk tanah air nya sendiri ( salah satu wilayah di
Indonesia ). Kemudian dengan cara berperang menggunakan senjata misalnya :
bambu runcing, pedang, tameng, panah dan sebagainya.
Perjuangan Modern : masih bersifat tradisional awalnya di
simbolkan dengan organisasi Budi Utomo (1908) yang hanya jawa dan madura, namun
perjuangan modern sudah mengenal ada nya misi kesejahteraan, kesetaraan dan
keadilan corak gerakan nya sudah lebih luas. Tapi ini adalah awal, yang kemudia
di tahun-tahun berikut nya gerakan semakin nasionalistik atau menyatukan
seluruh daerah yang dijajah oleh kolonial Belanda sampai ada nya kongres pemuda
dan sumpah pemuda pada 28-oktober-1928 yang menciptakan “ Bangsa Indonesia “.
Kemudian alat nya adalah organisasi modern dan pers/surat kabar/Koran untuk
propaganda ke rakyat.
Setiap dari tokoh pemuda waktu itu sebut saja Hatta,
Soekarno, Tan Malaka, Sjahrir, Muso, Kartosuwiryo dan sebagainya. Mempunyai
alat gerakanya sendiri yakni yang berupa organisasi dan tujuan melepaskan
penjajahan Belanda. Seperti yang tadi di sampaikan bahwa pemuda-pemuda ini
menolak tunduk oleh kolonial Belanda, meskipun kurang lebih kolonial Belanda
telah membuka sekolah seluas-luasnya dan biaya beasiswa yang mendapatkan nya
akibat kebijakan ’politik etis’ yang
dianggap pemerintah kolonial akan menghasilkan lulusan-lulusan yang tunduk dan
tahu berterimakasih kepada Tuan nya, sehingga bisa di pekerjakan di
perusahaan-perusahaan modern milik kolonial Belanda maupun internasional agar
supaya wilayah Hindia Belanda tentram, adil, dan sejahtera sesuai tujuan ‘politik etis’ dibawah naungan kolonial
Belanda.
Namun penjajahan tetap penjajahan, jika masyarakat yang
dijajah tidak puas dan mempunyai keinginan sendiri untuk menentukan nasibnya,
lalu negara penjajah mau apa ?
Suatu perjuangan yang sangat berat untuk menggulingkan
penjajahan dari tanah Ibu Pertiwi ini, tetapi tidak ada yang tidak mungkin,
suatu riwayat dalam dunia revolusi yang memegang peranan adalah : pemuda yang
kritis, peduli dan mau bergerak untuk tanah airnya, agar supaya Bangsa ini
tidak hanya menjadi kuli, budak apalagi berhenti di hari-hari depan. Melainkan
ia harus tetap hidup dan berdiri selama nya.
Komentar
Posting Komentar
Bagaimana menurut anda ?