Aphorisme Sayang

Sayang aku bosan keriuhan
Sayang kini aku menepi
Sayang kuharap kita bertemu dimana tak ada lagi terjadi ...
Tragedi !
Sayang,
Kau paham masudku ?
Kalau begitu mari kita tapaki bumi ini
dengan sunyi ataupun ramai
pesanku ; harap kau pahami, setelah masa itu habis aku janji akan limpahkan cium ku ini pada kening basah itu
Sayang kau boleh anggap aku sakit atau gila atau akut, terserahlah...
aku sungguh sayang kepadamu
Terserahlah, aku ingin menepi
ingat aku kembali,
bukan untuk menjajakan diri, tapi berjalan dengan esensi-esensi manusiawi
maka aku harus menepi, menyepi
dengan lilin dan cahaya api ini.

#JakartaPagiDiruangImaji

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gedung Bappenas Pernah Jadi Monumen Yahudi ?

sang revolusioner jalan pembebasan atau jalan munuju tangga kekuasaan ?