"Seandainya saya seorang Belanda " Selamat Hari Pendidikan Nasional 2020

" Als Ik Eens Nederlander Was " Selamat hari pendidikan nasional, dengan dirumah aja yaa...
#Sejarahtime

Berangkat dari persoalaan pandemi covid-19, gua kira bukan jadi alasan kita untuk merehat segala aktivitas yang bertemakan ilmu pengetahuan, meskipun sekolah lagi pada diliburin nih, justru disitulah ruang gerak kita untuk memperdalam bidang yang sedang kita geluti, supaya di masa depan jadi lah kita orang-orang yang berguna bagi nusa bangsa. Jangan sampai setelah pandemi Indonesia malah mengalami segregasi ilmu pengetahuan, gegara kita lupa sama soal begituan, wong dirumah ini.

Menurut sejarah bangsa hari pendidikan nasional tersebut dirayakan sesuai dengan hari dan tanggal lahir nya bapak pendidikan Indonesia yakni Soewardi Soerjaningrat atau Ki Hajar Dewantara. Menilik, jasa-jasa nya yang sangat besar bagi peletak pondasi dan perkembangan pendidikan di Indonesia, karena ketika Indonesia masih di jajah Belanda ga seluruh rakyat Indonesia bisa sekolah, cuma kalangan-kalangan pribumi atas aja dan totok Belanda yang bisa mengenyam pendidikan, jadilah atas jiwa yang bersih Ki Hajar Dewantara mendirikan Pendidikan Taman Siswa pada 3 juli 1922 bagi rakyat kecil pribumi agar bisa mengenyam pendidikan sama seperti kalangan kelas atas dan penjajah.

Ada yang menarik dari hari pendidikan nasional yaitu makna yang tercipta dari pemikiran Ki Hajar Dewantara yaitu, 'Ing ngarso sung tuladha, ing madya membangun, tut wuri handayani'.
Arti dari semboyan indah itu kira-kira berbunyi seperti ini, 'di depan memberi contoh, di tengah membangun semangat, di belakang memberi dorongan'.

Ki Hajar Dewantara resmi diangkat sebagai  Bapak Pendidikan Nasional pada tahun 1959 oleh Presiden Soekarno, dan semboyan nya tersebut sampai hari ini masih digunakan sebagai slogan kemendikbud RI dan pendidikan nasional.

Berbahagialah para guru dan siswa hari ini, suatu peristiwa sengaja dalam sejarah diciptakan, sebagai momentum agar supaya titik dari roh semangat nya tidak pernah padam.


Komentar

Posting Komentar

Bagaimana menurut anda ?

Postingan populer dari blog ini

Gedung Bappenas Pernah Jadi Monumen Yahudi ?

Gambar
Judul ini saya sadur dari buku nya Alwi Shahab tentang ‘ Batavia Kota Banjir’ , kamu pasti ga asing kan dengan kata Yahudi ? bagaimana kamu membayangkan nya ketika kamu melihat nya di layar televisi tentara Israel sedang menginvansi Palestina ? Atau Israel yang tidak menuruti perintah dari PBB ? Yahudi identik dengan Israel, kenapa ? Karena semua itu telah direncanakan oleh Inggris untuk mengumpulkan semua orag Yahudi agar mendapatkan sebuah tanah air, tetapi mendapat hambatan serius dari Kerajaan Ottoman ketika itu, Sultan Hamid II berkata “ Tidak akan kubiarkan yahudi masuk ke dalam kekuasaan kerajaan ku dan membentuk suatu Negara ketika aku masih hidup “. Baru setelah revolusi Turki menjadi Negara sekuler hal itu dapat terwujud. Okee, melenceng sedikit ke wilayah Asia kecil supaya untuk kembali mengingatkan apa dan siapa itu Yahudi. Sekarang kita masuk ke pembahasan. GEDUNG BAPPENAS DAN MONUMEN YAHUDI Terletak di Taman Surapati, gedung ini merupakan salah satu as
Baca selengkapnya

FILSAFAT PRAKSIS, REVOLUSI OKTOBER & KEGAGALANYA DI EROPA BARAT

Gambar
Oleh Ricki Maldini [1] Kita akan coba memencari sebab-sebab mengapa revolusi proletar yang di kumandangkan oleh Karl Heinrich Marx dan sahabatnya Frederich Engles ini gagal diterapkan di Eropa Barat yang notabenya adalah Negara-negara yang diramalkan keduanya itu akan menjadi Negara komunis, karena di Negara-negara Eropa Barat lah industrialisasi sudah sangat maju, yang dalam perkataan Marx yaitu ‘ High Capitalism’ kapitalisme tingkat tertinggi. Marx membangun landasan teoritisnya atas dasar praktik, yaitu dengan menganalisis kondisi sosial masyarakat (benua sejarah). Marx juga mengambil pola teoritis befikirnya yaitu dari filsuf besar berkebangsaan jerman G.W.F Hegel yang menjadi guru dalam referensi-referensi bacaan Marx. Dialektika idealism Hegel yang kata marx yaitu tidak sesuai dengan realitas masyarakat, diubah menjadi dialektika materialism, yang diambilnya melalui ‘tesis of Feurbach’ menjadikan proses memikirkan suatu kondisi sosial tidak dalam ranah idealism
Baca selengkapnya

Berangkatlah kata

Berangkatlah kata Umpama bunga, harum merebak melintas berbagai suku bangsa Ribuan tahun berkelana, mencerdaskan anak-anak manusia Umpama bangkai, terkapar membusuk, membisu di ujung sunyi dunia Berjuang dan diasingkan Berrsuara atau dibungkam Dilawan kemudian melawan Dirantai akhirnya memperantai Berangkatlah kata, cerahkan anak-anak manusia...
Baca selengkapnya