Terpatri

Jangan lagi kau tanyakan maksud hati
Ku rasa kau sudah mengerti
Setiap kali ku terdiam cemburu
Kau selalu tertawa dan mengusap kepalaku

Jauh darimu mampu mengganggu hariku
Namun kau redam segalanya di setiap malam mulai terpejam
Kau ulas segala harimu dengan penuh tawa
Seakan aku selalu ada dan menyaksikannya

Terimakasih, kau perlakukan aku selalu disisi
Jarak kau anggap hanya tipuan mata
Kau tarik senyumku setiap kau tanyakan kabar
Walaupun malamku tak pernah sepi tanpamu

Namun, tanpa ruang yang sama aku dipermainkan
Rasa yang menghujatmu sepihak
Kabar yang dibawa langit kelabu membumbung tinggi
Aneh rasanya, aku mulai risih dan terkesan curiga

Lagi-lagi, kau hanya tertawa
Kau buat aku merunduk dengan tatapanmu
Seolah kau suka dengan semua introgasiku
Kau hanya tersenyum dan berkata 'semua akan baik-baik saja'

Setelah malam ini, aku bisa apa?
Selain memimpikanmu dalam lelapku
Dan menyertaimu dalam harapan sujudku
Kau kini terpatri dalam fajar dan senjaku

Terpatri
By. Die

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gedung Bappenas Pernah Jadi Monumen Yahudi ?

FILSAFAT PRAKSIS, REVOLUSI OKTOBER & KEGAGALANYA DI EROPA BARAT

Berangkatlah kata