Independensi...oh apakah aku ini angin ?

Inilah aku yang tak berwujud, yang tak bisa dibaca oleh penalaran logika atau hanya sekedar rasa.

Aku hanya ingin memberikan nafas tak berbekas, aku ingin hidup selama nya, bergerak bebas tanpa tatanan, dan konsep-konsep pengekang. Oh...anarkis ? Bukan, bukan itu... aku memahani kebebasan sebagi batas, aku menghormati kau, kalian seraya umat manusia.

Aku suka hijau, aku suka merah, aku suka kuning, aku ingin cium kau simbol, tapi segera aku bergegas mencari bentuk itu sendiri, cipta ku sendiri.

Apa kau tak percaya, aku ini baik ? Apa kau memalinglan wajah karena berjumpa dengan si gila tanpa jubah itu ? Emmm...bolehlah, tapi aku percaya dialektika dimana manusia akan mencapai susunan keseimbangan hidup, aku percaya itu, entah dari mana ide dan tindakan itu muncul.

Bukan kah hidup adalah tentang, kebaikan, kebenaran, dan keindahan ? Sepemahaman ku, pluralisme isme itu yang tercipta dari otak manusia, yang mencipta rekayasa sosial adalah catatan kaki tentang substansi itu.

Aku perhatikan gerak baling kipas...ia membuat tubuhku segar ditengah kepengapan dramaturgi Ibukota, ia bernama 'Angin'

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gedung Bappenas Pernah Jadi Monumen Yahudi ?

sang revolusioner jalan pembebasan atau jalan munuju tangga kekuasaan ?