Judul ini saya sadur dari buku nya Alwi Shahab tentang ‘ Batavia Kota Banjir’ , kamu pasti ga asing kan dengan kata Yahudi ? bagaimana kamu membayangkan nya ketika kamu melihat nya di layar televisi tentara Israel sedang menginvansi Palestina ? Atau Israel yang tidak menuruti perintah dari PBB ? Yahudi identik dengan Israel, kenapa ? Karena semua itu telah direncanakan oleh Inggris untuk mengumpulkan semua orag Yahudi agar mendapatkan sebuah tanah air, tetapi mendapat hambatan serius dari Kerajaan Ottoman ketika itu, Sultan Hamid II berkata “ Tidak akan kubiarkan yahudi masuk ke dalam kekuasaan kerajaan ku dan membentuk suatu Negara ketika aku masih hidup “. Baru setelah revolusi Turki menjadi Negara sekuler hal itu dapat terwujud. Okee, melenceng sedikit ke wilayah Asia kecil supaya untuk kembali mengingatkan apa dan siapa itu Yahudi. Sekarang kita masuk ke pembahasan. GEDUNG BAPPENAS DAN MONUMEN YAHUDI Terletak di Taman Surapati, gedung ini merupakan salah satu as
Oleh : Ricki Maldini Sesuatu yang menarik membahas tentang konsep revolusioner, bagaimanapun revolusioner berkaitan dengan konsep perkembangan, perubahan, dan berkelanjutan dalam ilmu sejarah dialah yang mengkonstruksi realitas sosial sampai dimana saatnya kita harus menjalani hidup. Tapi disini saya akan membahas bagaimana konsep revolusioner akhirnya menjadi sebuah gerakan yang membangun sebuah peradaban. Dalam artian Paulo Freire sang revolusioner berarti individu atau suatu kelompok yang memegang teguh nilai-nilai manusiawi tanpa penindasan diantaranya, sang revolusioner juga adalah orang yang mementingkan sisi dialog bagi konstruksi dunia yang lebih baik. Namun dalam pandanganya Freire juga mengatakan sifat revolusioner yang keluar dari hakikatnya, yakni revolusioner yang merasa dirinya adalah peramu realitas sosial, yang memainkan simbol-simbol kosong demi sebuah kekuasaan. Lalu pertanyaanya bagaimana sifat revolusi yang digerakan oleh sang revolusioner da
Komentar
Posting Komentar
Bagaimana menurut anda ?